sponsor 2a

Your Ad Here

Kamis, 23 September 2010

Contoh Case Study Bahasa Indonesia: Menentukan Tema, Latar dan Penokohan Cerpen

     Pagi itu matahari bersinar cerah. Waktu menunjukkan pukul 06.45. Siswa mulai berdatangan, memasuki gerbang sekolah. Mereka langsung bergabung dengan teman-teman mereka yang sudah datang lebih dulu. Mereka saling tegur sapa, bercerita, bercanda, ada yang saling berkejaran, sambil menunggu bel berbunyi. Betapa cerianya mereka. Dalam keadaan seperti itu, seolah tak ada beban yang menghimpit. Semuanya terasa plong.
     Sebagai seorang guru, saya mengharapkan kondisi seperti ini tetap terbawa terus sampai ke ruang kelas. Keceriaan hati yang mewarnai diri seorang siswa akan memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Siswa akan secara sukarela berpartisifasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
     Hari itu hari Kamis. Jadwal untuk pelajaran Bahasa Indonesia nanti pada jam ke-5 dan ke-6 di kelas 9. Kompetensi dasar yang akan dibelajarkan adalah menentukan tema, latar, dan penokohan cerpen. Materi ini menarik untuk dibelajarkan. Siswa akan membaca cerpen, dan diharapkan guru mampu memilih cerpen yang menarik dan relevan dengan anak usia SMP.
     Istirahat pertama telah usai. Pertanda jam kelima akan dimulai. Saya memasuki kelas. Saya memberi salam dan menyapa mereka. Bertanya jawab tentang hal-hal yang berhubungan cerpen untuk mendekatkan materi kepada siswa. Pertanyaan-pertanyaan yang saya berikan adalah yang berhubungan dengan tema, latar, dan penokohan. Siswa menjawab pertanyaan saya dengan bersemangat. Kondisi ini memberikan gambaran kepada saya bahwa siswa akan mudah menganalisis cerpen. Agar lebih menarik lagi saya menawarkan kepada siswa untuk belajar di alam terbuka, di bawah pohon ketapang yang menaungi halaman depan sekolah. Tawaran saya disambut dengan gembira oleh mereka. Hal ini lebih menambah rasa optimis saya akan keberhasilan pembelajaran.
     Pada kegiatan inti pembelajaran siswa membentuk kelompok. Setiap kelompok berjumlah tiga orang. Setiap kelompok dibagikan naskah cerpen dua buah. Masing-masing kelompok diminta membaca cerpen dan diharapkan menentukan tema, latar, dan penokohan cerpen. Untuk mengerjakan tugas ini saya memberikan waktu 20 menit. Setelah selesai, saya meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya dan ditanggapi oleh kelompok lain. Agar menarik, setiap kelompok yang akan mempresentasikan hasil kerjanya dimulai dengan yel-yel khas kelompok. Presentasi dimulai, saya perhatikan presentasi anak-anak sangat menarik, karena adanya yel-yel yang diiringi dengan semilir angin di alam terbuka. ”Belajar sastra di alam terbuka,” demikian saya sampaikan kepada mereka.
     Kelompok demi kelompok telah tampil. Dari semua hasil kerja kelompok yang sangat menarik bagi saya adalah penentuan latar suasana pada cerpen yang berjudul ”Mimpi”. Kebetulan tokohnya senang bermimpi dan dalam setiap mimpi itu ia selalu mengalami kesialan. Sehingga diantara lima kelompok yang ada, empat kelompok menjawab suasananya adalah “kesialan”. Alasan yang dikemukakan, karena tokoh tersebut selalu mengalami kesialan. Pada sesi simpulan saya mengarahkan mereka, namun alasan mereka tetap seperti itu. ”Oh......! Begitu!” Terakhir saya mengajukan pertanyaan kepada salah seorang siswa. ”Rahma!, pada saat kau berkunjung ke rumah temanmu, sialnya kau tidak menjumpai temanmu! Bagaimana perasaanmu pada saat itu? Rahma langsung menjawab, “Kecewa Bu!” Apakah itu tidak sama dengan cerpen yang kau baca? Mereka tersenyum dengan pertanyaan terakhir saya.
     Setelah saya menutup kegiatan pembelajaran pada hari itu, saya merefleksi diri bahwa sebagai guru kita tidak boleh menyepelekan hal-hal yang kecil. Materi latar suasana saya anggap sebagai materi yang paling mudah diantara semua materi, tapi ternyata saya gagal dalam membelajarkan materi tersebut.

Artikel Lainnya.

Tidak ada komentar: